Next DestiNation : MACAU – HONGKONG

March 19, 2008

Rencananya…..

Bulan April nanti, gue mau jalan ke Macau…

Negara bekas jajahan Portugis ini, cukup layak untuk dikunjungi…

Konon katanya, banyak bangunan bersejarah dan kuno yang dijadiin obyek wisata yang menawan.

Rencana awal, gue berangkat tanggal 23 April sore hari. Nginep semalam di Jakarta, karena esok paginya, pesawat berangkat menuju Hongkong pagi-pagi. Perjalanan Jakarta – Hongkong kira kira memakan waktu 4,5 jam perjalanan

Mudah-mudahan ga boring di pesawat.

Sesampainya di Hongkong, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bis ke pelabuhan ferry Shun Tak.

Dengan ferry ini, rencananya tiba di Macau dalam waktu 45 menit…

Macau… I’m Coming!!!!

Yes!!!

Katanya siee…

Di Macau ini, gue bakalan serasa di Venesia, tanpa harus pergi jauh-jauh ke Italia.

Macau yang terkenal dengan wisata belanjanya, wajib buat dikunjungi…. katanya juga terkenal sebagai kota judi…

Aaah…

Rasanya sudah tak sabar lagii…

Cerita selanjutnya… sabaaarrr..ya? tunggu posting berikutnya, sebuah tulisan Insya Allah akan gue persembahkan, sebagai oleh-oleh….


LeLaKi BerMaTa TeDuH….

March 19, 2008

Aku tergolek….

Tubuhku menggigil, persendianku ngilu hingga ke tulang…

Lelaki ber mata teduh itu menghampiriku….

Memandangku dengan iba…

Mengusap rambutku…

Mengelus punggungku….

” Makan dulu ya? ” ucap lelaki itu…

Aku menggeleng…

” Kepingin makan apa? ” ucapnya lagi…

Aku kembali menggeleng…

” Makan pake mie y? kubikinin ya? panas panas, biar kemepyar…. Yuuk!!” sambil ditariknya tanganku supaya bangun.

Digandengnya menuju meja makan..

Lalu, lelaki itu sibuk memasak mie instan ala nya…

Ga lamaa….

” Udah jadi niih…. tapi masih panass…” kata lelaki itu

Aku melirik ke mangkok di meja makan

Mie instan yang dibuat lelaki itu berwarna pucat…

” Cobain ya? enak, panas panas… ” kata lelaki itu

dituangnya sebagian ke piringku…

Terpaksa aku mencicipinya sedikit… ya! cuma sediikiiit saja..

Rasa yang aneh!! hanya mie instan yang di rebus tanpa bumbu….

” Ga di kasi bumbu, mas?”

” Ngga,… takut michinnya… tadi cuma kukasih garam dikit… Kenapa? ga enak ya?”

” Enak kok… cuma, mulutku baru ga enak….”

( maafkan, aku agak bohong masss…)

Kuhargai pengorbananmu… kutau, apapun kau lakukan untukku… Lelaki bermata teduh….


SeLeSaI SuDaH…. ( ditulis ulang )

March 8, 2008

Selasa, 3 April 2007, telah menjadi akhir perjalanan hidup teman seperjuanganku, Mbak Teti…

Kanker leher rahim stadium IV yang dideritanya sudah tidak terkendali, dan merenggut nyawa sahabatku..

Allah SWT telah berkehendak.. rencananya tidak pernah dapat diduga-duga..

Mbak Teti, yang begitu gigih, begitu tegar, begitu bersemangat, telah menghadap Sang Khalik…

Mbak Teti yang cantik, yang segar, yang berseri telah tiada…

Masih teringat, ketika kami sama-sama duduk di antrian ruang tunggu instalasi radiologi rumah sakit Dr. Sardjito setahun yang lalu,…

” Nomer berapa mbak? ” tanyanya ramah.
” 32,..” begitu kataku…
” Oh… duluan saya.. saya nomer 18… ” begitu katanya..

Lalu kami sama-sama menunggu antrian yang panjang dan melelahkan itu…

Saat itu, mbak Teti sudah dinyatakan bersih dari kanker.
Semua paket kemo dan sinar yang harus dilaluinya telah selesai.
Ketika kami bertemu, beliau hanya kontrol…

” Naik apa mbak? ” tanyaku…
” Motor sendiri,… kemana-mana saya naik motor sendiri “… jawabnya.

Aaagh….. betapa takjubnya saya dengan semangat beliau..
Dengan penuh semangat pula beliau menyemangati saya..!!

Wajahnya yang cantik, bersih, dan anggun dengan jilbabnya,..

Aaaghh, tidak selayaknya aku mengeluh dengan keadaanku…
Aku tidak sendiri,.. ada dan banyak lagi yang juga menderita kanker…

Beberapa bulan kemudian, kudengar beliau membuka warung lesehan bebek goreng… Warungnya cukup ramai…
Memang, mbak Teti tidak pernah bisa diam… apapun dikerjakannya….

Namun, betapa terkejutnya ketika selasa siang itu, beliau telah tiada…
Kanker itu tumbuh kembali, dan menjalar hingga ke kaki…

Mbak Teti tak sanggup lagi menjalankan kehidupannya…
Selesai sudah langkah, asa dan harapannya…

Selamat jalan sahabat… selamat jalan teman seperjuangan…
Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni semua dosamu..
Semoga amal ibadahmu, mempermudah langkahmu menghadap Nya….

Mudah2 an Khusnul Chotimah,…
……Amiin….

* Tulisan ini sengaja ku tulis ulang, karena beberapa hari lalu, aku mengunjungi warung lesehanmu, mbak…. Sekarang suamimu yang melanjutkan warung yang dulu kamu rintis… kini nama warungmu adalah ” KAMPUNG PITU….


SuAtu HaRi di BuLaN AguStus 2003

March 8, 2008
MAMA tampak lelah sekali…
MAMA tampak kepayahan sekali…
Tapi MAMA tetap memperhatikan kami…
MAMA justru tak memperdulikan dirinya…
Pagi itu kami akan berobat,
kugandeng MAMA keluar dari rumah,
kusiapkan selopnya di depan pintu,
MAMA tampak kesulitan memasukkan kakinya ke dalam selop…
MAMA bilang sudah…
Padahal kaki MAMA belum masuk ke dalam selop…
Belum MAMA,.. belum… lagi MAMA…lagi…”
Tapi MAMA tampak kesulitan sekali memakainya,
Aku jongkok, kupegang kaki mama,
kubantu memasukkan dalam selop…
Tetap susah…
Akhirnya, kupepetkan ujung selop di tembok,
Agar telapak kaki MAMA bisa terus masuk…
Dalam hati aku menangis…
Apakah ini sebuah firasat?
Karena hal yang sama kulakukan pada ibu mertuaku,
sehari sebelum beliau dipanggil SANG KHALIK… awal 2002
sebulan kemudian… MAMA pun menghadapNYA…
MAMA aku kangen …

I Miss My MaMa…

March 8, 2008

UNTAIAN KASIH UNTUK MAMA

Betapa sulit…
Menemukan ungkapan untuk mewakili perasaan ini…
Betapa kami kehilanganmu, MAMA…
MAMA adalah mama terbaik buat kami…
Mama adalah istri yang setia, yang terbaik untuk papa
MAMA adalah mama…
yang selalu kami cintai, yang selalu kami sayangi,
yang selalu kami kasihi, yang selalu kami hormati….
MAMA adalah mama…
yang pintar memasak,
yang pintar mendongeng untuk kami sewaktu kami kecil,
yang pintar menebak isi hati kami,
yang selalu belajar, selalu lebih pintar dari kami…
MAMA… MAMA… MAMA…
Insya Allah.. kami akan selalu ingat pesan mama…
kami akan lanjutkan cita-cita mama…
kami akan selalu mendo’akan mama…
MAMA… MAMA… MAMA…
kami merindukan mama…
kami merindukan petuah mama…
kami merindukan segalanya dari mama…
Meski kini mama telah tiada….
Mama tetap disini…
di relung hati kami, di tiap do’a yang kami panjatkan,
di tiap langkah kami, mengenangmu, mengingatmu, merindukanmu…
Yaa ALLAH… Izinkan kami kelak berkumpul…
di TAMAN FIRDAUZ MU,… Amiin..

TeMaN, SaHabAt, DaN GuRu

March 5, 2008

Asih dan Narti…. mereka dalah dua orang asistenku… hmmm…. mungkin kata asisten terdengar gaya…
Lalu… sebutan apa yang pas bagi mereka?… batur??… babu???… jongos???…. pembantu???
Ahhh… kurasa tidak…
Aku selalu memperkenalkan mereka pada teman2, saudara, guru2 anakku, karyawan2ku dan semua yang menanyakan mereka, dengan sebutan asisten…
Meskipun sama artinya, tapi aku memberikan sedikit kebanggaan untuk mereka, dengan jabatan asisten. Lengkapnya : PERSONAL ASISTANT

Bagaimana tidak??…. Mereka begitu ikhlas membantu semua kebutuhanku. Tanpa mereka, betapa repotnya aku…
Mencuci, masak, menyapu, menge pel, menyiram tanamanku baik yang di darat maupun yang di atas genteng, mengantar anakku ke sekolah, belanja ke pasar…. aaghhh ….. masih banyak lagi yang mereka kerjakan…
Yaah!!!! mereka mengerjakan dengan tersenyum… dengan gembira… dengan bersenandung… dengan bernyanyi…. dengan tertawa…. bahkan sambil menghafal ayat-ayat Al Qur’an…. !!!

Kalaupun ekspresi wajah mereka berubah… aku tau mereka lelah… Itu tak berlangsung lama…
Kalau mereka sedang kesal…. aku tau, itu segera berlalu… tak ada dendam…

Sepanjang hari, mereka tak pernah memperlihatkan sedikitpun auratnya… Kerudung jilbab, tak pernah lepas menutup rambutnya…. sepanjang hari !!!…. meskipun panas hawa setrika membuat rambutnya basah oleh keringat… meskipun peluh menetes deras ketika suhu udara begitu tinggi… saat matahari begitu terik…

Yaah…. mungkin mereka tak seberuntung aku…. tetapi mereka selalu mensyukuri apa yang mereka terima, lebih dariku…

Yaaah…. mungkin baju mereka tak semahal bajuku…. tapi, mereka selalu menyelimuti hati mereka dengan kesabaran yang tak ternilai harganya…, lebih dariku…

Mungkin mereka hanya lulusan SMP…. tapi, keimanan dan ketaqwaan mereka, lebih dari aku…

Yaaahhh…. mereka bukan babuku….
Mereka adalah teman, sahabat, sekaligus guruku…
Yang selalu ada dan membantuku, saat aku membutuhkannya….

Buat Mbak Asih dan Mbak Narti….
Terimakasih atas segala bantuan kalian untuk keluarga kami….


cetheeetttt jjjreeeeeettt… part I

March 1, 2008

aku gelisah… duduk ku tak tenang…

Secangkir teh hangat yang nampak nikmat tak mampu ku gapai…

ku pas2 in posisiku… miring kanan… miring kirii..

cetheeetttt jjjreeeeettt…

uuuhh… akhirnyaaa !!!… legaaa…!!!

ini udah yang kedua kalinya siang itu…

celanaku nyangkut di paku kursi tuan rumah…

diem2 kutengok pantatku… yaa.. diem2…

ada yang boloong sedikiit pas di tengah …

yaa… cuma dikit kok…!!!

kuelus2 pelan. lalu atur lagi posisi duduk…

sssssssttttttt !!!!….

jangan ampe’ ketahuan ama tuan rumah, ya??!!!…

buat sahabatku… selamat yaa…udah ga da lagi paku parkir sembarangaaannn !!…udah ganti sofa yang empuuuk, kaaannn???!!! hehehe


HaLLoo…!! Sopo ikii ?!!!

March 1, 2008

Tiba tiba, mak bedunduk, aku kangen banget sama eyangku..

Maen deh aku ke rumahnya…

ngobrol ngalor ngidul… ketawa ketiwi…

Tanpa sepengetahuan eyang, kurekam lah suara nya * MODE ISENG ON *

ngobrol lagi.. crita lagii…

ga ada kerjaan, kuputar ntu rekaman suara eyang..

kutempelin di telinganya…

kupikir, eyang mengenali suaranya sendiri…

ternyata? lhadalaah !!! …

” Hallo…!! Sopo ikii ?!! Kok ngomong wae ??… whee lah malah nyekekekk barang??!!…”

?????

Ampuunn Eyaangg… aku iseng lagiii…. maaf lahir bathiin ya yaang ….